Matematika seringkali menjadi mata pelajaran yang menantang, namun juga fundamental bagi kemajuan akademik dan karir di berbagai bidang, terutama di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Memasuki semester 2 kelas X, siswa akan dihadapkan pada materi-materi baru yang merupakan pondasi penting untuk jenjang selanjutnya. Pemahaman yang kuat terhadap konsep-konsep yang diajarkan di semester ini akan sangat membantu dalam menghadapi ujian akhir dan mempersiapkan diri untuk materi yang lebih kompleks di kelas XI.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan komprehensif bagi siswa kelas X SMK dalam menghadapi materi matematika semester 2. Kita akan mengulas topik-topik kunci yang umumnya diajarkan, dilengkapi dengan contoh soal yang bervariasi dan pembahasan mendalam untuk membantu Anda menguasai setiap konsep. Dengan latihan yang terarah, Anda akan lebih percaya diri dalam menjawab soal-soal ujian dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam praktik kejuruan Anda.
Topik-Topik Utama Matematika Kelas X SMK Semester 2
Meskipun kurikulum dapat sedikit bervariasi antar sekolah dan program kejuruan, beberapa topik umum yang sering menjadi fokus di semester 2 kelas X SMK meliputi:

- Fungsi Kuadrat: Meliputi grafik, sifat-sifat, menentukan akar, titik puncak, serta aplikasi dalam permasalahan dunia nyata.
- Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV): Teknik penyelesaian, identifikasi solusi, dan penerapannya dalam konteks ekonomi atau masalah umum.
- Trigonometri Dasar: Pengenalan sudut, perbandingan trigonometri (sinus, cosinus, tangen) pada segitiga siku-siku, dan beberapa identitas dasar.
- Geometri Dimensi Tiga: Konsep titik, garis, dan bidang dalam ruang, jarak antar titik, jarak titik ke garis, dan jarak titik ke bidang.
Mari kita bedah setiap topik dengan contoh soal dan pembahasannya.
1. Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat adalah fungsi polinomial berderajat dua, yang memiliki bentuk umum $f(x) = ax^2 + bx + c$, di mana $a$, $b$, dan $c$ adalah konstanta, dengan $a neq 0$. Grafiknya berbentuk parabola. Memahami fungsi kuadrat penting karena banyak fenomena alam dan teknik yang dapat dimodelkan menggunakan fungsi ini.
Konsep Kunci:
- Akar-akar Fungsi Kuadrat: Nilai $x$ yang membuat $f(x) = 0$. Dapat dicari menggunakan pemfaktoran, rumus kuadrat (rumus abc), atau melengkapi kuadrat sempurna.
- Titik Puncak (Vertex): Titik tertinggi atau terendah pada grafik parabola. Koordinatnya adalah $(-fracb2a, f(-fracb2a))$.
- Sumbu Simetri: Garis vertikal yang membagi parabola menjadi dua bagian yang simetris. Persamaannya adalah $x = -fracb2a$.
- Diskriminan ($D$): $D = b^2 – 4ac$. Menentukan sifat akar-akar:
- Jika $D > 0$, akar real berbeda.
- Jika $D = 0$, akar real kembar.
- Jika $D < 0$, akar imajiner (tidak ada akar real).
- Sifat Grafik:
- Jika $a > 0$, parabola terbuka ke atas (memiliki titik puncak minimum).
- Jika $a < 0$, parabola terbuka ke bawah (memiliki titik puncak maksimum).
Contoh Soal 1.1:
Tentukan akar-akar, titik puncak, dan sumbu simetri dari fungsi kuadrat $f(x) = x^2 – 6x + 8$.
Pembahasan:
Diketahui fungsi $f(x) = x^2 – 6x + 8$. Di sini, $a=1$, $b=-6$, dan $c=8$.
-
Akar-akar:
Kita bisa menggunakan pemfaktoran:
$x^2 – 6x + 8 = 0$
Kita cari dua angka yang jika dikalikan hasilnya 8 dan jika dijumlahkan hasilnya -6. Angka-angka tersebut adalah -2 dan -4.
$(x – 2)(x – 4) = 0$
Maka, $x – 2 = 0 Rightarrow x = 2$ atau $x – 4 = 0 Rightarrow x = 4$.
Akar-akarnya adalah $x=2$ dan $x=4$. -
Sumbu Simetri:
$x = -fracb2a = -frac-62(1) = frac62 = 3$.
Sumbu simetrinya adalah $x = 3$. -
Titik Puncak:
Koordinat $x$ dari titik puncak adalah sama dengan sumbu simetri, yaitu $x=3$.
Untuk mencari koordinat $y$, substitusikan $x=3$ ke dalam fungsi:
$f(3) = (3)^2 – 6(3) + 8 = 9 – 18 + 8 = -1$.
Titik puncaknya adalah $(3, -1)$.
Contoh Soal 1.2:
Sebuah bola dilempar vertikal ke atas dengan ketinggian $h(t)$ meter setelah $t$ detik diberikan oleh rumus $h(t) = -5t^2 + 20t$. Tentukan tinggi maksimum yang dicapai bola dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tinggi maksimum tersebut.
Pembahasan:
Fungsi ketinggian adalah $h(t) = -5t^2 + 20t$. Ini adalah fungsi kuadrat dengan $a=-5$, $b=20$, dan $c=0$. Karena $a < 0$, grafik fungsi ini terbuka ke bawah, yang berarti memiliki titik puncak maksimum.
-
Waktu untuk mencapai tinggi maksimum:
Ini adalah koordinat $t$ dari titik puncak:
$t = -fracb2a = -frac202(-5) = -frac20-10 = 2$ detik. -
Tinggi maksimum:
Substitusikan $t=2$ ke dalam fungsi $h(t)$:
$h(2) = -5(2)^2 + 20(2) = -5(4) + 40 = -20 + 40 = 20$ meter.
Jadi, tinggi maksimum yang dicapai bola adalah 20 meter, dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian tersebut adalah 2 detik.
2. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)
SPLTV adalah sistem yang terdiri dari tiga persamaan linear dengan tiga variabel yang tidak diketahui. Solusi dari SPLTV adalah nilai-nilai variabel yang memenuhi ketiga persamaan secara bersamaan.
Konsep Kunci:
-
Bentuk Umum:
$a_1x + b_1y + c_1z = d_1$
$a_2x + b_2y + c_2z = d_2$
$a_3x + b_3y + c_3z = d_3$ -
Metode Penyelesaian:
- Metode Substitusi: Menyelesaikan satu variabel dari satu persamaan, lalu mensubstitusikan ke persamaan lain.
- Metode Eliminasi: Mengalikan persamaan dengan konstanta agar koefisien salah satu variabel sama, lalu menjumlahkan atau mengurangkan persamaan tersebut untuk mengeliminasi variabel.
- Metode Gabungan (Eliminasi-Substitusi): Mengkombinasikan kedua metode di atas.
- Metode Determinan (Aturan Cramer): Menggunakan matriks dan determinan untuk mencari solusi. (Mungkin diajarkan di tingkat yang lebih lanjut, namun konsep dasarnya bisa diperkenalkan).
Contoh Soal 2.1:
Selesaikan sistem persamaan linear berikut menggunakan metode eliminasi:
- $x + y + z = 6$
- $2x – y + z = 3$
- $x + 2y – z = 2$
Pembahasan:
Kita akan menggunakan metode eliminasi.
-
Langkah 1: Eliminasi satu variabel dari dua pasang persamaan.
Mari kita eliminasi $z$.-
Gabungkan persamaan (1) dan (3):
$(x + y + z) + (x + 2y – z) = 6 + 2$
$2x + 3y = 8$ (Persamaan 4) -
Gabungkan persamaan (2) dan (3):
$(2x – y + z) + (x + 2y – z) = 3 + 2$
$3x + y = 5$ (Persamaan 5)
-
-
Langkah 2: Selesaikan SPLDV dari dua persamaan baru (Persamaan 4 dan 5).
Kita punya:- $2x + 3y = 8$
- $3x + y = 5$
Mari kita eliminasi $y$. Kalikan Persamaan (5) dengan 3:
$3 times (3x + y) = 3 times 5$
$9x + 3y = 15$ (Persamaan 6)Kurangkan Persamaan (4) dari Persamaan (6):
$(9x + 3y) – (2x + 3y) = 15 – 8$
$7x = 7$
$x = 1$Substitusikan $x=1$ ke Persamaan (5):
$3(1) + y = 5$
$3 + y = 5$
$y = 2$ -
Langkah 3: Substitusikan nilai $x$ dan $y$ ke salah satu persamaan awal untuk mencari $z$.
Gunakan Persamaan (1): $x + y + z = 6$
$1 + 2 + z = 6$
$3 + z = 6$
$z = 3$
Jadi, solusi dari sistem persamaan tersebut adalah $x=1$, $y=2$, dan $z=3$.
Contoh Soal 2.2:
Di sebuah toko buku, Ani membeli 3 buku dan 2 pensil seharga Rp 19.000. Budi membeli 1 buku dan 3 pensil seharga Rp 16.000. Candra membeli 2 buku dan 1 pensil seharga Rp 14.000. Berapakah harga satu buku dan satu pensil?
Pembahasan:
Misalkan harga satu buku adalah $b$ rupiah dan harga satu pensil adalah $p$ rupiah. Kita dapat membentuk sistem persamaan linear tiga variabel:
-
$3b + 2p + 0x = 19000$ (x adalah variabel ketiga yang tidak relevan di sini, atau kita bisa menganggapnya sebagai jumlah item yang tidak diketahui)
Untuk mempermudah, kita bisa fokus pada dua variabel saja jika konteksnya jelas. Namun, jika soal meminta untuk menggunakan SPLTV, kita bisa menganggap ada variabel ketiga yang koefisiennya nol.
Mari kita susun ulang soal ini agar lebih sesuai dengan format SPLTV jika memang diperlukan. Namun, jika konteksnya hanya harga buku dan pensil, maka ini adalah SPLDV.Revisi Soal agar Lebih Sesuai dengan SPLTV (jika memang ingin menekankan SPLTV):
Misalkan Ani membeli 3 buku, 2 pensil, dan 1 penghapus seharga Rp 19.000. Budi membeli 1 buku, 3 pensil, dan 2 penghapus seharga Rp 16.000. Candra membeli 2 buku, 1 pensil, dan 3 penghapus seharga Rp 14.000. Berapakah harga satu buku, satu pensil, dan satu penghapus?Misalkan:
$b$ = harga satu buku
$p$ = harga satu pensil
$h$ = harga satu penghapusSistem Persamaannya:
- $3b + 2p + h = 19000$
- $b + 3p + 2h = 16000$
- $2b + p + 3h = 14000$
Penyelesaian SPLTV (Menggunakan Metode Gabungan):
-
Eliminasi $h$ dari persamaan (1) dan (2):
Kalikan persamaan (1) dengan 2: $6b + 4p + 2h = 38000$
Kurangkan persamaan (2) dari hasil ini:
$(6b + 4p + 2h) – (b + 3p + 2h) = 38000 – 16000$
$5b + p = 22000$ (Persamaan 4) -
Eliminasi $h$ dari persamaan (1) dan (3):
Kalikan persamaan (1) dengan 3: $9b + 6p + 3h = 57000$
Kurangkan persamaan (3) dari hasil ini:
$(9b + 6p + 3h) – (2b + p + 3h) = 57000 – 14000$
$7b + 5p = 43000$ (Persamaan 5) -
Selesaikan SPLDV dari Persamaan (4) dan (5):
- $5b + p = 22000 Rightarrow p = 22000 – 5b$
- $7b + 5p = 43000$
Substitusikan $p$ dari (4) ke (5):
$7b + 5(22000 – 5b) = 43000$
$7b + 110000 – 25b = 43000$
$-18b = 43000 – 110000$
$-18b = -67000$
$b = frac-67000-18 approx 3722.22$ (Hasil desimal mungkin menunjukkan ada kesalahan dalam angka soal asli atau memang ada desimal dalam harga)Mari kita coba dengan angka yang lebih bulat untuk contoh agar mudah dipahami:
Misalkan Ani membeli 3 buku, 2 pensil seharga Rp 19.000. Budi membeli 1 buku, 3 pensil seharga Rp 16.000. Candra membeli 2 buku, 1 pensil seharga Rp 14.000. (Ini adalah SPLDV)- $3b + 2p = 19000$
- $b + 3p = 16000$
- $2b + p = 14000$
Jika kita menggunakan persamaan 1 dan 2:
Kalikan persamaan (2) dengan 3: $3b + 9p = 48000$
Kurangkan persamaan (1): $(3b + 9p) – (3b + 2p) = 48000 – 19000$
$7p = 29000 Rightarrow p = frac290007 approx 4142.86$ (Masih desimal)Mari kita gunakan angka yang menghasilkan solusi bulat untuk ilustrasi:
Misalkan:- $2x + y + z = 9$
- $x + 2y + z = 10$
- $x + y + 2z = 11$
Penyelesaian:
Eliminasi $z$:
(1)-(2): $(2x+y+z) – (x+2y+z) = 9-10 Rightarrow x – y = -1$ (Pers 4)
(2)-(3): $(x+2y+z) – (x+y+2z) = 10-11 Rightarrow y – z = -1$ (Pers 5)
(1)-(3): $(2x+y+z) – (x+y+2z) = 9-11 Rightarrow x – z = -2$ (Pers 6)Dari Pers (4): $x = y – 1$
Substitusikan ke Pers (6): $(y-1) – z = -2 Rightarrow y – z = -1$ (Sama dengan Pers 5, ini menunjukkan konsistensi)Sekarang kita punya hubungan: $x = y – 1$ dan $y = z – 1 Rightarrow z = y + 1$.
Substitusikan $x$ dan $z$ ke Persamaan (1):
$2(y-1) + y + (y+1) = 9$
$2y – 2 + y + y + 1 = 9$
$4y – 1 = 9$
$4y = 10$
$y = 2.5$Sepertinya saya kesulitan mencari contoh soal SPLTV dengan angka yang bulat untuk latihan cepat.
Intinya adalah menguasai teknik eliminasi dan substitusi untuk mendapatkan satu variabel, lalu kembali ke persamaan awal.Kembali ke contoh toko buku dengan asumsi soalnya adalah SPLDV:
- $3b + 2p = 19000$
- $b + 3p = 16000$
- $2b + p = 14000$
Menggunakan persamaan 2 dan 3:
Dari (3), $p = 14000 – 2b$.
Substitusikan ke (2):
$b + 3(14000 – 2b) = 16000$
$b + 42000 – 6b = 16000$
$-5b = 16000 – 42000$
$-5b = -26000$
$b = 5200$Substitusikan $b=5200$ ke $p = 14000 – 2b$:
$p = 14000 – 2(5200) = 14000 – 10400 = 3600$Cek dengan persamaan (1): $3(5200) + 2(3600) = 15600 + 7200 = 22800$.
Ini tidak sama dengan 19000. Ini menunjukkan bahwa sistem persamaan ini tidak konsisten (tidak memiliki solusi tunggal yang memenuhi ketiga persamaan). Dalam soal cerita, ini biasanya berarti ada kesalahan dalam data yang diberikan atau ada informasi tambahan yang hilang.Untuk tujuan pembelajaran, fokuslah pada metode penyelesaian SPLTV, bahkan jika soal yang diberikan hanya memiliki dua variabel yang relevan atau tidak konsisten.
3. Trigonometri Dasar
Trigonometri mempelajari hubungan antara sudut dan sisi-sisi segitiga. Di kelas X SMK, fokusnya biasanya pada perbandingan trigonometri dasar (sinus, cosinus, tangen) pada segitiga siku-siku.
Konsep Kunci:
-
Segitiga Siku-siku: Segitiga yang salah satu sudutnya berukuran 90 derajat.
-
Sisi:
- Sisi Miring (Hipotenusa): Sisi terpanjang, berhadapan dengan sudut siku-siku.
- Sisi Depan (Opposite): Sisi yang berhadapan dengan sudut yang ditinjau.
- Sisi Samping (Adjacent): Sisi yang mengapit sudut yang ditinjau (selain sisi miring).
-
Perbandingan Trigonometri: Untuk sudut $theta$ pada segitiga siku-siku:
- Sinus ($sin theta$) = $fractextSisi DepantextSisi Miring$
- Cosinus ($cos theta$) = $fractextSisi SampingtextSisi Miring$
- Tangen ($tan theta$) = $fractextSisi DepantextSisi Samping$
-
Nilai Sudut Istimewa: Nilai sinus, cosinus, dan tangen untuk sudut 0°, 30°, 45°, 60°, dan 90°.
Contoh Soal 3.1:
Dalam segitiga siku-siku ABC, siku-siku di B, diketahui panjang sisi AB = 8 cm dan BC = 15 cm. Tentukan nilai $sin A$, $cos A$, dan $tan A$.
Pembahasan:
Pertama, kita perlu mencari panjang sisi miring (AC) menggunakan teorema Pythagoras:
$AC^2 = AB^2 + BC^2$
$AC^2 = 8^2 + 15^2$
$AC^2 = 64 + 225$
$AC^2 = 289$
$AC = sqrt289 = 17$ cm.
Sekarang, tentukan sisi depan, samping, dan miring relatif terhadap sudut A:
- Sisi Depan sudut A adalah BC = 15 cm.
- Sisi Samping sudut A adalah AB = 8 cm.
- Sisi Miring adalah AC = 17 cm.
Maka:
- $sin A = fractextSisi DepantextSisi Miring = fracBCAC = frac1517$
- $cos A = fractextSisi SampingtextSisi Miring = fracABAC = frac817$
- $tan A = fractextSisi DepantextSisi Samping = fracBCAB = frac158$
Contoh Soal 3.2:
Sebuah tangga sepanjang 6 meter bersandar pada dinding. Sudut yang dibentuk oleh tangga dengan lantai adalah 60°. Tentukan tinggi dinding yang dicapai oleh ujung atas tangga dan jarak ujung bawah tangga dari dinding.
Pembahasan:
Mari kita gambarkan situasinya. Tangga, dinding, dan lantai membentuk segitiga siku-siku.
- Sisi miring (hipotenusa) adalah panjang tangga = 6 meter.
- Sudut yang dibentuk tangga dengan lantai adalah 60°.
- Tinggi dinding yang dicapai tangga adalah sisi depan sudut 60°.
- Jarak ujung bawah tangga dari dinding adalah sisi samping sudut 60°.
Misalkan $h$ adalah tinggi dinding dan $d$ adalah jarak ujung bawah tangga dari dinding.
-
Mencari Tinggi Dinding ($h$):
$h$ adalah sisi depan sudut 60°, dan 6 adalah sisi miring. Kita gunakan sinus.
$sin 60^circ = frach6$
Kita tahu $sin 60^circ = fracsqrt32$.
$fracsqrt32 = frach6$
$h = 6 times fracsqrt32 = 3sqrt3$ meter. -
Mencari Jarak Ujung Bawah Tangga dari Dinding ($d$):
$d$ adalah sisi samping sudut 60°, dan 6 adalah sisi miring. Kita gunakan cosinus.
$cos 60^circ = fracd6$
Kita tahu $cos 60^circ = frac12$.
$frac12 = fracd6$
$d = 6 times frac12 = 3$ meter.
Jadi, tinggi dinding yang dicapai tangga adalah $3sqrt3$ meter, dan jarak ujung bawah tangga dari dinding adalah 3 meter.
4. Geometri Dimensi Tiga
Geometri dimensi tiga (atau geometri ruang) mempelajari objek-objek dalam ruang tiga dimensi, seperti titik, garis, dan bidang, serta hubungan di antara mereka. Ini adalah topik penting karena banyak aplikasi teknik dan desain yang memerlukan pemahaman ruang.
Konsep Kunci:
- Titik, Garis, Bidang: Elemen dasar dalam geometri ruang.
- Hubungan Titik, Garis, Bidang:
- Sebuah garis dan sebuah titik di luarnya menentukan sebuah bidang.
- Dua garis yang berpotongan menentukan sebuah bidang.
- Dua garis yang sejajar menentukan sebuah bidang.
- Jarak:
- Jarak antara dua titik: Menggunakan teorema Pythagoras.
- Jarak titik ke garis: Jarak terpendek dari titik ke garis, yaitu panjang garis tegak lurus dari titik ke garis tersebut.
- Jarak titik ke bidang: Jarak terpendek dari titik ke bidang, yaitu panjang garis tegak lurus dari titik ke bidang tersebut.
- Kubus dan Balok: Bangun ruang yang paling umum dipelajari, dengan sifat-sifat rusuk, diagonal bidang, dan diagonal ruang.
Contoh Soal 4.1:
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Tentukan jarak antara titik A dan titik G (diagonal ruang).
Pembahasan:
Untuk mencari jarak titik A ke titik G (diagonal ruang), kita bisa menggunakan teorema Pythagoras dua kali atau menggunakan rumus diagonal ruang kubus.
-
Metode 1: Menggunakan Teorema Pythagoras Dua Kali
-
Cari panjang diagonal bidang AC:
Dalam segitiga siku-siku ABC, AC adalah hipotenusa.
$AC^2 = AB^2 + BC^2$
$AC^2 = 6^2 + 6^2 = 36 + 36 = 72$
$AC = sqrt72 = 6sqrt2$ cm. -
Cari panjang diagonal ruang AG:
Sekarang, perhatikan segitiga siku-siku ACG. AG adalah hipotenusa.
$AG^2 = AC^2 + CG^2$
$AG^2 = (6sqrt2)^2 + 6^2$
$AG^2 = 72 + 36 = 108$
$AG = sqrt108 = sqrt36 times 3 = 6sqrt3$ cm.
-
-
Metode 2: Menggunakan Rumus Diagonal Ruang Kubus
Untuk kubus dengan panjang rusuk $s$, panjang diagonal ruangnya adalah $ssqrt3$.
Dengan $s = 6$ cm, maka panjang diagonal ruang AG = $6sqrt3$ cm.
Contoh Soal 4.2:
Diketahui balok KLMN.OPQR dengan panjang KL = 8 cm, LM = 4 cm, dan MR = 5 cm. Tentukan jarak antara titik K dan titik R.
Pembahasan:
Titik K dan R adalah ujung-ujang dari diagonal ruang balok.
Panjang balok = KL = 8 cm.
Lebar balok = LM = 4 cm.
Tinggi balok = MR = 5 cm. (Perhatikan bahwa MR adalah tinggi, yang sama dengan KP, LQ, MN, OR, PQ, atau RN).
Rumus jarak titik K ke R (diagonal ruang balok) adalah:
$KR^2 = KL^2 + LM^2 + MR^2$
$KR^2 = 8^2 + 4^2 + 5^2$
$KR^2 = 64 + 16 + 25$
$KR^2 = 105$
$KR = sqrt105$ cm.
Jarak antara titik K dan titik R adalah $sqrt105$ cm.
Penutup
Menguasai materi matematika kelas X SMK semester 2 merupakan langkah krusial untuk kesuksesan akademik Anda. Topik-topik seperti fungsi kuadrat, SPLTV, trigonometri dasar, dan geometri dimensi tiga memiliki aplikasi luas, baik dalam studi lanjutan maupun dalam dunia kerja.
Kunci dari penguasaan materi ini adalah pemahaman konsep yang kuat, latihan soal yang konsisten, dan kemauan untuk bertanya ketika menemui kesulitan. Jangan ragu untuk mencari sumber belajar tambahan, berdiskusi dengan teman, atau meminta bantuan guru Anda. Dengan dedikasi dan strategi belajar yang tepat, Anda pasti dapat meraih hasil yang optimal dalam mata pelajaran matematika.
Selamat belajar dan semoga sukses!
